Apa yang terjadi jika:
Suatu saat, kamu satu kelompok dengan dirinya, orang yang kamu sukai. Atau tepatnya, naksir. Kamu begitu senang bisa satu kelompok dengan dirinya. Sehingga kamu melupakan ada beberapa orang lagi dalam kelompokmu. Sebenarnya, hanya diri-Nyalah yang kamu senangi dalam kelompok itu. Sisanya? Orang-orang yang kamu benci. Orang yang menurut kamu tidak bisa diandalkan [dan benarlah itu]. Tapi itu semua kamu abaikan, karena kamu bisa satu kelompok dengan si 'Dia'.
Di hari Minggu yang cerah, kamu berpikir bagaimana menyelesaikan tugas kelompok tersebut. Sedangkan teman-teman sekelompokmu tidak bisa diandalakan [sebenarnya kamu bisa saja mengandalkan dirinya jika kamu mau, tapi kamu terlalu malu untuk itu]. Dan akhirnya kamu hanya mencari tugas tersebut di Internet. Kamu mendapatkannya, tugas tersebut.
Lalu berpikir lagi bagaimana kamu mem-print tugas tersebut. Sedangkan tugas tersebut harus dikumpulkan besok.
Akhirnya, kamu pergi keluar untuk mencari tempat dimana kamu dapat mem-print tugas tersebut. Kamu menemukan tempat tersebut didekat sekolahmu. And guess what? Printer ditempat tersebut sedang di-service. Okay, mari kita cari di tempat lain. Kamu menemukan tempat lagi di dekat sebuah sekolah, tapi sayang, di tempat tersebut tugasmu tidak dapat dibuka. Akibatnya, kamu harus mencari lagi tempat lain.
Akhirnya, kamu menemukan tempat dimana kamu dapat mencetak tugas tersebut [itu pun setelah kamu berkeliling sekitar... satu jam].
Hmm, ada yang lupa, kamu capek-capek berkeliling untuk tugas tersebut bukanlah untuk demi kelompokmu. Tapi untuk dia. Kamu bela-belain bercapek-capek ria hanya untuk agar dia memuji atau... apa pun, tugas tersebut.
And guess what happened the next day? Dia...
Sama sekali tidak memuji hasil kerja kerasmu. Hhhhhh... jangankan memuji, tahu kamu yang membuatnya saja sudah bagus.
Well, what if it all happened to you? Are you able to feel it? Are you able to just remain silent?
Anyway, you so much really love her/him...
Suatu saat, kamu satu kelompok dengan dirinya, orang yang kamu sukai. Atau tepatnya, naksir. Kamu begitu senang bisa satu kelompok dengan dirinya. Sehingga kamu melupakan ada beberapa orang lagi dalam kelompokmu. Sebenarnya, hanya diri-Nyalah yang kamu senangi dalam kelompok itu. Sisanya? Orang-orang yang kamu benci. Orang yang menurut kamu tidak bisa diandalkan [dan benarlah itu]. Tapi itu semua kamu abaikan, karena kamu bisa satu kelompok dengan si 'Dia'.
Di hari Minggu yang cerah, kamu berpikir bagaimana menyelesaikan tugas kelompok tersebut. Sedangkan teman-teman sekelompokmu tidak bisa diandalakan [sebenarnya kamu bisa saja mengandalkan dirinya jika kamu mau, tapi kamu terlalu malu untuk itu]. Dan akhirnya kamu hanya mencari tugas tersebut di Internet. Kamu mendapatkannya, tugas tersebut.
Lalu berpikir lagi bagaimana kamu mem-print tugas tersebut. Sedangkan tugas tersebut harus dikumpulkan besok.
Akhirnya, kamu pergi keluar untuk mencari tempat dimana kamu dapat mem-print tugas tersebut. Kamu menemukan tempat tersebut didekat sekolahmu. And guess what? Printer ditempat tersebut sedang di-service. Okay, mari kita cari di tempat lain. Kamu menemukan tempat lagi di dekat sebuah sekolah, tapi sayang, di tempat tersebut tugasmu tidak dapat dibuka. Akibatnya, kamu harus mencari lagi tempat lain.
Akhirnya, kamu menemukan tempat dimana kamu dapat mencetak tugas tersebut [itu pun setelah kamu berkeliling sekitar... satu jam].
Hmm, ada yang lupa, kamu capek-capek berkeliling untuk tugas tersebut bukanlah untuk demi kelompokmu. Tapi untuk dia. Kamu bela-belain bercapek-capek ria hanya untuk agar dia memuji atau... apa pun, tugas tersebut.
And guess what happened the next day? Dia...
Sama sekali tidak memuji hasil kerja kerasmu. Hhhhhh... jangankan memuji, tahu kamu yang membuatnya saja sudah bagus.
Well, what if it all happened to you? Are you able to feel it? Are you able to just remain silent?
Anyway, you so much really love her/him...
No comments:
Post a Comment