Thursday, 28 June 2012

Inside Twitter's New HQ



Udah tau belum kalo Twitter punya Headquarters baru loh di San Fransisco. Nah, kantor yang berlantai 3 ini tepatnya berlokasi di 1355 Market Street, dan di dalamnya kita bisa melihat ada yoga studio, rooftop garden, arcade sampai micro-health cafeteria! Beruntungnya seorang fotografer lokal; Troy Holden diundang oleh Twitter untuk masuk ke dalamnya, dan memotret beberapa ruangan dari new HQ Twitter. Penasaran seperti apa?


All Photos: http://troyholden.com/
Source: http://www.huhmagazine.co.uk/3921/inside-twitters-new-hq
http://slamxhype.com/design-tech/inside-twitters-new-san-francisco-headquarters/

Confessions of A Teenage Drama Queen



Mary "Lola" Cep (Lindsay Lohan) is a 15-year-old girl who grew up in New York City and wants desperately to be a famous Broadway actress. Lola narrates the story. Much to her chagrin, she moves with her family to the suburbs of Dellwood, New Jersey, but she confidently tells the audience, "A legend is about to be born. That legend would be me."

At school, Lola makes friends with an unpopular girl named Ella Gerard (Alison Pill), who shares her love for the rock band Sidarthur. Lola idolizes the band's lead singer Stu Wolff (Adam Garcia). She also meets Sam, a cute boy who takes a liking to her, and makes enemies with Carla Santini (Megan Fox), the most popular girl in school.

When Lola auditions for the school play, a modernized musical version of Pygmalion called "Eliza Rocks", she is chosen over Carla to play Eliza, and Carla promises to make her life miserable. Lola also beats Carla on a dancing video game at an arcade, where Carla reveals that she has tickets to the farewell concert of Sidarthar, who recently decided to break up. Afraid of being one-upped by Carla, Lola falsely claims that she and Ella have tickets too. She loses her chance to buy tickets and new clothes when her mother takes away her allowance, and the concert is sold out by the time she persuades Ella to pay for the tickets. But Lola explains that they can buy tickets from a scalper, and she gets Sam to sneak Eliza's dress out of the costume room for her to wear at the concert.

On the night of the concert, Lola and Ella take a train to New York City, but Lola loses the money for the tickets and her plan to sneak into the concert doesn't work. Lola and Ella finally give up and walk through the city to Stu's after-show party. When they get there, Stu stumbles drunkenly out of the building and passes out in an alley. The two girls take him to a diner to sober him up, but he gets in trouble and they end up at a police station, where Lola gives her father's New York City address.

At this point, Lola's dishonesty becomes a problem. When she met Ella, she tried to impress her by telling her a dramatic story about her father dying years earlier. Ella highly values honesty, so she becomes infuriated when she discovers that Lola's story was a lie. After Lola's father arrives and they explain what happened, Stu gratefully takes them all back to the party, where Ella forgives Lola for lying and the two girls see Carla, who sees them as well and looks upset. Lola talks with Stu about his work, but is disappointed to discover that he is a drunk.

Back at school, Carla humiliates Lola by denying that she saw Lola or Ella at the party and calling Lola a liar. None of the other students believe Lola's story about being arrested with Stu and leaving her necklace at his house.

Afterward, Lola goes home, depressed, and refuses to perform in the play, but she is spurred on by Ella's encouragement and arrives backstage just in time to prevent Carla from taking over her part. As she is about to go on stage, her mother wishes her good luck and finally calls her by her nickname "Lola". The modernist interpretation of My Fair Lady (Eliza Rocks) ensues. After a great performance that brings a standing ovation, the cast goes to an after-party at Carla's house, where Stu arrives to see Lola. Carla tries to save herself from humiliation by saying he is there to see her, but is proved wrong when Stu gives Lola her necklace in front of everyone. As Carla's lies become apparent, she backs away from the crowd on the verge of tears and falls into a fountain, greeted by everyone's laughter. In a conciliatory gesture, Lola helps her up, and Carla accepts defeat. After dancing with Stu, Lola dances with Sam and they eventually share a kiss.

Tuesday, 26 June 2012

Snack Memo


Tired of writing notes on plain ol’ memo paper? Aaah, gue yakin memo yang satu ini bener-bener lucu dan dijamin nggak bikin kita boring untuk nulis hal-hal penting. Kenalin dulu Potato Chips Memo, Nacho Cips Memo, Christmas Cookies Memo, dengan bentuk dan aroma yang mirip dengan makanan aslinya. Nah, seperti potato chips yang biasa kita makan, memo ini juga dibuat di dalam kemasan Potato Chips, Nacho Chips dan cookies. Hati-hati tertipu ya, hehe... Yes, you gonna love these snack-shaped memo, as much as the package, full of funny details. Kamu bisa belinya disini loh http://en.bentoandco.com/products/snack-memo. Dan kamu bisa nulis creative thought kapan aja kamu mau. Adorable!


Superheadz CLAP USB Mini Digital Camera



Lagi-lagi ada kamera yang bentuknya mungil banget. Buat yang lagi ngerencanain beli kamera poket, tahan dulu... coba lihat dulu kamera super mini ini. Namanya SuperHeadz CLAP dengan dimensi 35x70x15 mm, dan berat 24 gram. Wah, kecil banget!

Tapi jangan salah, dari penampilannya yang imut, CLAP mampu merekam video dengan resolusi 720x480 Pixel, lalu dilengkapi sensor 2 Mega Pixel, dan resolusi 1280 x 1024 pixel untuk hasil fotonya. Tapi walaupun mungil, kamera yang memiliki lensa F2.8=3.2 mm ini pun dilengkapi dengan konektor USB pada sisi badan kamera. Jadi nggak perlu repot pake kabel data, dan bisa dengan praktis mentransfer data dari microSD sebesar 16 GB ke komputer. To charge the camera? Simpel... tinggal colokin aja di komputer.

Nah, kalo kamu suka candid, saking kecilnya ini kamera, kamu bisa foto teman-teman kamu tanpa ada yang tau, hehe... Udah gitu, pilihan warnanya pun banyak, mulai dari warna putih, pink, hijau, merah, biru, dan ada tripod-nya pula. Tapi sayang, kamera seharga Rp.500.000-an ini baru ada di Jepang dan diproduksi oleh perusahaan SuperHeadz asal Tokyo. Hope it's gonna come out soon in Indonesia.


Sunday, 10 June 2012

Cheap Trick or Five-Stars-Rated Book?


Yang namanya masa lalu itu seperti halaman yang dibalik. Dan seperti halaman yang dibalik, bukumu tak bisa sepenuhnya bersih. Tapi kau bisa sesuka hati membuka kembali halaman-halaman yang ada. Mau menangis atau tertawa setelahnya, itu terserah padamu.

Yang namanya masa lalu itu seperti halaman yang dibalik. Dan seperti halaman yg dibalik, bukumu tak bisa sepenuhnya bersih. Tapi setidaknya kau punya lembaran baru untuk dituliskan dan mencoba untuk tidak melukiskan kisah (kesalahan) yang sama.

Yang namanya masa lalu itu seperti halaman yang dibalik. Dan seperti halaman yg dibalik, bukumu tak bisa sepenuhnya bersih. Tapi itulah buku kehidupanmu. Bila ia tak memiliki masa lalu di dalamnya, berarti itu sudah jilid 2 dan harus kukatakan bukumu terlalu panjang. Mungkinkah kisahmu sepanjang itu atau kau terlalu sering mengulang kisah (kesalahan) yang sama? Atau ada yang merobek bukumu tepat di tengah. Mungkinkah kau sendiri atau seseorang pernah datang ke hidupmu dan merobek lembaran sebelum bab ‘masa kini’?

Yang namanya masa lalu itu seperti halaman yang dibalik. Dan seperti halaman yg dibalik, bukumu tak bisa sepenuhnya bersih. Tapi suatu hari kau bisa bersyukur bila kau masih menyimpan tiap lembarnya karena kelak kau bisa tertawa dan menangis bersama anak cucumu sambil memberi mereka pelajaran berharga yang terselip dalam tiap lembarnya.

Bila kehidupan kita sebuah buku, maka jadikanlah hidupmu buku yang bermakna, yang akan menjadikan setiap katanya berharga dan bernilai. Agar setiap orang yang membacanya dapat mengambil pelajaran, atau setidaknya mereka bisa menangis haru atau tertawa bahagia dengan adanya hidupmu.

I’m a five star-rated book. How about you? 

P.S.: Aku menulis ini bukan karena aku membenci masa lalu. Aku justru mencintai setiap goresan tintanya. Aku menulis ini teruntuk mereka yang membenci dan merutuki masa lalunya. Hey, tanpa itu, jalanmu buntu man! Pst, tapi jangan jadi mengikat ya, cukup untuk dilihat.

Wednesday, 6 June 2012

The World's First Cupcake ATM!



Cupcakes are wonderful and still a tasty treat. Bentuknya yang bermacam-macam, bikin kita selalu jatuh hati dengan cupcake. Nah, tapi percaya nggak kalo ada mesin ATM di Los Angeles yang bukan mengeluarkan uang, tapi justru mengeluarkan cupcake. Yup, mesin bernama “The Sprinkles Cupcake ATM” ini berada diluar cafĂ© bernama ‘Sprinkles Cupcakes’ di Beverly Hills, tepatnya di Santa Monica Boulevard. The cupcake ATM is a rock star! Kabarnya sih, cupcake ATM ini cukup fenomenal disana.


Cupcake ATM yang dibuat dari ide sang pemilik Sprinkles, yakni Candace Nelson, dapat diisi hingga 600 cupcakes. Dan bahkan mereka udah siap membuka cabang di New York. Jadi kalo berasa laper tengah malam atau butuh dessert, langsung aja lari ke cupcake ATM.


Katanya sih dalam waktu dekat bakal dibuat atap diatas mesin ini. Biar orang-orang yang ngantri nggak kepanasan. Tapi jangan salah, cupcakes yang dikeluarkan dari mesin ini selalu fresh from the oven lho, karena dibuat langsung di dalam tokonya.


The Cupcake ATM is really more of a vending machine. Touchscreen dan mesinnya pun berwarna pink!


Dibanding milih dan pesan langsung di dalam tokonya, orang-orang lebih suka dan penasaran untuk beli cupcake dari mesin ini (gue juga penasaraaan), walauuu harus memasukkan credit card ke dalam mesin ATM.


Omnomnom! Cupcakes yang keluar dari mesin ATM sudah dimasukkan ke dalam little box. Cute!


Dan selain cupcakes, mesin ATM ini juga menyediakan red velvet, carrot cake sampai chocolate marshmallow. So, for cupcakes addicts on the go, 24 Hour Sprinkles debuts as the world's first cupcake automat. Wohoo!

Seperti Bintang


Empat sahabat—Lala, April, Niken, dan Mandy—berencana liburan ke Bali demi menjawab tantangan Lala. Awalnya mereka ragu, karena berbagai alasan. Niken sudah punya rencana sendiri dengan pacar baru yang masih dirahasiakannya. Mandy yang atlet renang harus rutin latihan karena bakal ikut turnamen. April sulit minta izin sama ortunya.

Ternyata di menit-menit terakhir, April, Niken, dan Mandy menyanggupi tantangan Lala. Alasan mereka sama: mereka mungkin tidak akan bisa berlibur bareng lagi. Semua kan bakal kuliah di tempat yang berbeda.

Dimulailah perjalanan liburan yang diwarnai ketawa-ketiwi, foto-foto, cerita seru, tapi kemudian satu demi satu rahasia terbongkar. Persahabatan mereka terancam hancur, karena masing-masing merasa dibohongi. Ternyata Lala lari dari rumah karena kesal orangtuanya akan bercerai. Niken sedang menghindari cowok rahasianya karena curiga si cowok selingkuh. Mandy memutuskan berhenti renang. April yang tidak punya rahasia, ikut-ikutan terkena omelan.